Faktor Penghambat Koperasi di Indonesia

FAKTOR PENGHAMBAT KOPERASI DI INDONESIA

Dalam perkembangan koperasi diindonesia banyak terdapat hambatan, rintangan, dan problem yang terus timbul dari masa kemasa. Karna sistem kerja yang belum bisa profesional dan maksimal itu bisa di lihat dari berbagai hambatan yang dihadapi dalam menjalankan perkoperasian di indonesia baik itu dari faktor internal ataupun dari faktor eksternalnya.

Menurut saya faktor-faktor penghambat koperasi di Indonesia untuk daerah perkotaan :

1.      Imej koperasi sebagai ekonomi kelas dua masih tertanam dalam benak orang – orang Indonesia sehingga, menjadi sedikit penghambat dalam pengembangan koperasi menjadi unit ekonomi yang lebih besar, maju dan punya daya saing dengan perusahaan – perusahaan besar.

2.      Usaha yang dilakukan tidak fokus, sehingga tingkat  profitabilitas koperasi masih rendah. Akibatnya pengembangan aset koperasi sangat lambat dan koperasi sulit untuk berkembang.

3.       Kurangnya fasilitas-fasilitas yang dapat menarik perhatian masyarakat dan masih banyaknya masyarakat yang tidak mempercayai koperasi.

4.      Tingkat partisipasi anggota koperasi masih rendah, ini disebabkan sosialisasi yang belum optimal. Masyarakat yang menjadi anggota hanya sebatas tahu koperasi itu hanya untuk melayani konsumen seperti biasa, baik untuk barang konsumsi atau pinjaman

Menurut saya faktor-faktor penghambat koperasi di Indonesia untuk daerah pedesaan :

1.    Pada penentuan kepengurusan dan manajemen koperasi masih dipengaruhi oleh rasa tenggang rasa sesama masyarakat bukan didasarkan pada kualitas kepemimpinan dan kewirausahaan

2.    Anggota koperasi di pedesaan pada umumnya sangat heterogen, baik dari sisi budaya, pendidikan, maupun lingkungan sosial ekonominya

3.    Budaya manajemen masih bersifat feodalistik paternalistik (pengawasan belum berfungsi). Ini disebabkan karena terbatasnya kualitas sumberdaya manusia yang dimiliki (khususnya untuk level manajemen). Masih lemahnya jiwa kewirausahaan dan rendahnya tingkat pendidikan pengurus

4.    Pengurus koperasi kebanyakan yang sudah lanjut usia dan para tokoh masyarakat yang sudah memiliki jabatan ditempat lain, sehingga perhatiannya terhadap koperasi berkurang.

Dari faktor-faktor hambatan yang terjadi dalam pengelolaan koperasi tentu sedikit banyak pemerintah kita melakukan perubahan dan perbaikan dalam sistem pengelolaan yang benar dan transparan, serta adanya sosialisasi pengetahuan tentang apa itu koperasi sehingga masyarakat kita bisa lebih baik untuk mengelola koperasi, baik yang berada  dikota maupun didesa. Sehingga peran koperasi di dalam perekonomian nasional benar-benar mampu menjalankan perannya dalam menggerakan ekonomi rakyat.  Peran pemerintah maupun swasta juga dibutuhkan untuk penyediaan modal kepada mayarakat yang ingin mendirikan koperasi .


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Moana Movie Review

Resep Makanan Indonesia

Puisi